LIMA
JENIS SENJATA BERBAHAYA
Ini dia lima jenis senjata kimia paling berbahaya
yang menjadi momok yang menakutkan dalam pertempuran yang dapat menimbulkan
efek yang mengerikan, jika diterapkan pada rudal, rocket, bom, granat, pecahan
senjata dan ranjau darat:
1. VX: racun berbahaya dalam bentuk cair dan
uap, dapat menyerang sistem syaraf pusat. Bahan kimia ini dianggap 100 kali
lebih beracun melalui sentuhan terhadap kulit daripada syaraf, dan dua kali
lebih berbahaya melalui pernafasan. VX dapat menyebabkan kematian beberapa
menit setelah terkena. Bahan kimia itu mematikan dengan menyerang otot yang
dikendalikan dalam keadaan aktif sehingga otot lelah dan tidak dapat bernafas
lagi.
2. Sulfur Mustards:
Gelembung dan unsur perantara alkali. Bahan kimia ini tak berwarna dalam
keadaan murni, namun secara umum berwarna kuning hingga coklat dan sedikit
berbau mustard atau bawang putih. Sulfur Mustards
menyebabkan luka pada kulit, mata dan saluran pernafasan. Tidak ada penawar
racun atas keracunan sulfur mustard, satu-satunya cara efektif yaitu dengan
mengurangi kontaminasi semua daerah yang terkena. Sepuluh miligram bahan kimia
itu dapat menewaskan korbannya.
3. SARIN:
Komponen yang sangat beracun baik dalam bentuk cair atau pun gas, menyerang sistem syaraf pusat dan dapat menimbulkan kematian beberapa menit setelah terkena. Bahan ini memasuki tubuh melalui pernafasan, pencernaan, mata dan kulit.
Komponen yang sangat beracun baik dalam bentuk cair atau pun gas, menyerang sistem syaraf pusat dan dapat menimbulkan kematian beberapa menit setelah terkena. Bahan ini memasuki tubuh melalui pernafasan, pencernaan, mata dan kulit.
4. CHLORINE:
Gas kuning kehijauan dengan bau tajam yang lebih berat dari udara. Bahan ini bereaksi dengan berbagai bahan organik, menimbulkan api dan ledakan keras. Menimbulkan efek korosif pada mata dan kulit. Penyebaran melalui udara menyebabkan kesulitan bernafas dan edema paru-paru. Tingkat terkena yang tinggi dapat menyebabkan kematian.
Gas kuning kehijauan dengan bau tajam yang lebih berat dari udara. Bahan ini bereaksi dengan berbagai bahan organik, menimbulkan api dan ledakan keras. Menimbulkan efek korosif pada mata dan kulit. Penyebaran melalui udara menyebabkan kesulitan bernafas dan edema paru-paru. Tingkat terkena yang tinggi dapat menyebabkan kematian.
5. HYDROGEN CYANIDE:
Sangat mudah terbakar, tidak berwarna dalam bentuk gas ataupun cair. Dalam keadaan terbakar menyebarkan racun dan dapat memicu ledakan. Dapat menimbulkan iritasi mata, kulit dan saluran pernafasan. Bahan ini dapat menyerang sistem syaraf pusat sehingga sirkulasi tidak berfungsi.
Sangat mudah terbakar, tidak berwarna dalam bentuk gas ataupun cair. Dalam keadaan terbakar menyebarkan racun dan dapat memicu ledakan. Dapat menimbulkan iritasi mata, kulit dan saluran pernafasan. Bahan ini dapat menyerang sistem syaraf pusat sehingga sirkulasi tidak berfungsi.
GAS AIR MATA
Gas air mata adalah istilah yang digunakan untuk
menyebut gas kimia yang digunakan untuk melumpuhkan dengan menyebabkan iritasi
pada mata dan/atau sistem pernafasan. Gas air mata bisa disimpan dalam bentuk
semprotan maupun granat. Alat ini sangat lazim digunakan oleh kepolisian dalam
melawan kerusuhan dan dalam penangkapan.
Bahan kimia yang sering dipakai pada gas air mata antara lain gas CS, CN, CR, dan semprotan merica gas OC.
Bahan kimia yang sering dipakai pada gas air mata antara lain gas CS, CN, CR, dan semprotan merica gas OC.
ada pertengahan tahun 20-an komponen utama gas air
mata terbuat dari Chloroacetophenone yang disingkat menjadi CN.
Masa kejayaan CN tidak berlangsung lama. Pada tahun
1928 telah ditemukan formula lain yang dianggap jauh lebih dahsyat.
Ortho-Chlorobenzylidene Malononitrile disingkat menjadi CS, seinisial dengan
nama penemunya Corson dan Stoughton sangat populer di antara pusat pengendali
huru-hara kota. Dan tahun 1959 penggunaan CN sepenuhnya diganti CS karena
terbukti lebih potensial dan kandungan racunnya lebih sedikit.
Setelah diganti CS, penggunaan gas air mata dengan
ketat diawasi pemerintah. Yang berhak menggunakan CS hanyalah kalangan militer
dan satuan pengamanan resmi. Walaupun ide pertamanya berasal dari Prancis
tetapi teknologi perkembangan gas air mata telah dikuasai sepenuhnya oleh
Amerika Serikat. Karena dianggap terbukti ampuh membubarkan massa, Amerika pun
memelopori pelatihan penggunaan gas air mata terhadap kalangan militer maupun
sipil termasuk cara bertahan terhadap serangan gas air mata.
Bahkan pada Perang Vietnam, gas air mata tidak hanya digunakan untuk mebubarkan massa tetapi juga dimanfaatkan tentara Amerika untuk ‘mengejar buruan’ hingga ke lubang-lubang persembunyian tentara Viet Kong.
Bahkan pada Perang Vietnam, gas air mata tidak hanya digunakan untuk mebubarkan massa tetapi juga dimanfaatkan tentara Amerika untuk ‘mengejar buruan’ hingga ke lubang-lubang persembunyian tentara Viet Kong.
Gas air mata dikemas sedemikian rupa hingga dapat
dilepaskan melalui media yang sederhana seperti alat semprot biasa hingga
melalui senjata berat. Ada pula yang dikemas menyerupai granat lempar.
Bagi yang belum pernah mengalami serangan gas air mata (mudah mudahan tidak pernah), agak sulit mengenalinya. Karena gas itu tidak berwarna. Tetapi kemampuan iritasinya sangat luar biasa. Sesaat setelah dilepaskan ke udara yang paling pertama merasakan akibatnya adalah hidung dan mulut. Panas serasa membakar wajah, disertai pula dengan cucuran lendir, air liur, dan bersin-bersin.
Bagi yang belum pernah mengalami serangan gas air mata (mudah mudahan tidak pernah), agak sulit mengenalinya. Karena gas itu tidak berwarna. Tetapi kemampuan iritasinya sangat luar biasa. Sesaat setelah dilepaskan ke udara yang paling pertama merasakan akibatnya adalah hidung dan mulut. Panas serasa membakar wajah, disertai pula dengan cucuran lendir, air liur, dan bersin-bersin.
Sejurus kemudian terasa sesak napas, batuk kering
dan mata pedih layaknya disemprot serbuk lada. Pada waktu yang lebih lama, akan
timbul rasa terbakar dan gatal pada kulit disertai sensasi geli berkepanjangan.
Lantas bagaimana langkah pertama menanggulangi akibat ‘serangan’ gas air mata? Segeralah mencari udara segar dan hindari berada di lingkungan yang terkena gas air mata lebih lama. Secepatnya pula Anda membasuh mata dan mengompresnya dengan air dingin. Lakukan hal yang sama pada kulit dan sebaiknya disabuni terlebih dahulu. Bila kondisi tubuh amat prima, sensasi pada mata dan kulit akan mereda sekitar 15 hingga 30 menit kemudian.
Lantas bagaimana langkah pertama menanggulangi akibat ‘serangan’ gas air mata? Segeralah mencari udara segar dan hindari berada di lingkungan yang terkena gas air mata lebih lama. Secepatnya pula Anda membasuh mata dan mengompresnya dengan air dingin. Lakukan hal yang sama pada kulit dan sebaiknya disabuni terlebih dahulu. Bila kondisi tubuh amat prima, sensasi pada mata dan kulit akan mereda sekitar 15 hingga 30 menit kemudian.
Walaupun gas air mata dianggap tidak berbahaya,
namun, efek yang ditimbulkan masih terus berbekas untuk waktu yang cukup lama,
terutama pada saluran pernapasan, pencernaan, dan sistem peredaran darah.
Selain itu, efek susulan yang akan timbul berupa rasa mual, mulas, dan diare.
Dalam jangka waktu panjang saluran pencernaan menjadi amat rentan dan lebih
sensitif.
Zat kimia yang terhirup akan masuk ke dalam sistem
pernapasan dan akan memacu sistem peredaran darah serta menaikkan tekanan
darah. Secara otomatis perubahan itu akan diikuti dengan meningkatnya denyut
jantung. Tidak ada terapi ampuh untuk menyembuhkan akibat yang ditimbulkan
semprotan gas air mata. Cara paling jitu adalah menghindarinya. Jika Anda tahu
akan terkena serangan gas air mata, sebaiknya Anda mempersiapkan diri
sebaik-baiknya, agar akibat dahsyatnya paling tidak bisa dikurangi.
Seperti halnya kaum buruh di Paris, Anda sebaiknya senantiasa membawa bekal air dan handuk untuk menangkal serangan gas air mata. Anda juga dianjurkan mengenakan pakaian yang tertutup untuk mengurangi kemungkinan kulit bersentuhan secara langsung dengan butiran kristal gas air mata. Bila perlu Anda bisa memakai sarung tangan dan cadar, agar lebih aman lagi. Atau, Anda dapat pula mengenakan peralatan perlindungan ‘Teargas Mask’ yang didesain dengan penyaring udara sehingga Anda bisa bernapas lebih leluasa meski ada ‘serangan’ gas air mata.
Seperti halnya kaum buruh di Paris, Anda sebaiknya senantiasa membawa bekal air dan handuk untuk menangkal serangan gas air mata. Anda juga dianjurkan mengenakan pakaian yang tertutup untuk mengurangi kemungkinan kulit bersentuhan secara langsung dengan butiran kristal gas air mata. Bila perlu Anda bisa memakai sarung tangan dan cadar, agar lebih aman lagi. Atau, Anda dapat pula mengenakan peralatan perlindungan ‘Teargas Mask’ yang didesain dengan penyaring udara sehingga Anda bisa bernapas lebih leluasa meski ada ‘serangan’ gas air mata.