Lubang Hitam Menurut AL-Qur'an adalah:
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga 8kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata “hitam”. Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.Asal Mula Lubang Hitam
Lubang
Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan
tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan
bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada
matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan
nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi
sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah
yang menang.
Pertumbuhannya
Massa
dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi
didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika
melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang
aman dari lubang hitam akan tersedot. Berlainan dengan reputasi yang
disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menyedot
apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menyedot material yang
jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang
lewat sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi
lubang hitam dengan massa yang sama.
Kegelapan
akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang
hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan
jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak tersedot masuk
kedalamnya. Bahaya
akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam,
dimana hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil
dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara
bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang
hitam yang lebih besar.
Landasan Teori
Teori
adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John
Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom
Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar
pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin
dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak astronom
yang percaya bahwa hampir semua galaksi dialam semesta ini mengelilingi
lubang hitam pada pusat galaksi.
Adalah
John Archibald Wheeler pada tahun 1967 yang memberikan nama “Lubang
Hitam” sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga menjadi topik
favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak dapat melihat lubang hitam
akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke
arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan
mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang
sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan
lubang hitam
Lubang Hitam Menurut Quran.
Abad
ke-20 menyaksikan banyak sekali penemuan baru tentang peristiwa alam di
ruang angkasa. Salah satunya, yang belum lama ditemukan, adalah Black
Hole [Lubang Hitam]. Ini terbentuk ketika sebuah bintang yang telah
menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya
sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan
kerapatan tak hingga dan volume nol serta medan magnet yang amat kuat.
Kita
tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong terkuat sekalipun,
sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya
sehingga cahaya tidak mampu melepaskan diri darinya. Namun, bintang yang
runtuh seperti itu dapat diketahui dari dampak yang ditimbulkannya di
wilayah sekelilingnya. Di surat Al Waaqi’ah, Allah mengarahkan perhatian
pada masalah ini sebagaimana berikut, dengan bersumpah atas letak
bintang-bintang:
“Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui“, (QS. Al Waaqi’ah, 56: 75-76).
Istilah
“lubang hitam” pertama kali digunakan tahun 1969 oleh fisikawan Amerika
John Wheeler. Awalnya, kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua
bintang. Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa ada bintang-bintang di
ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat. Sebab, cahaya
bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Cahaya tidak dapat meloloskan
diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan massa
berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang yang kecil.
Gravitasi
raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat, seperti
foton [partikel cahaya]. Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang
biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala
apinya padam dan mengalami
keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20
kilometer (12,5 mil)! Lubang hitam berwarna “hitam”, yang berarti
tertutup dari pengamatan langsung. Namun demikian, keberadaan lubang
hitam ini diketahui secara tidak langsung, melalui daya hisap raksasa
gaya gravitasinya terhadap benda-benda langit lainnya. Selain gambaran
tentang Hari Perhitungan, ayat di bawah ini mungkin juga merujuk pada
penemuan ilmiah tentang lubang hitam ini:
“Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan“, ( QS. Al Mursalaat, 77: 8 ).
Selain
itu, bintang-bintang bermassa besar juga menyebabkan terbentuknya
lekukan-lekukan yang dapat ditemukan di ruang angkasa. Namun, lubang
hitam tidak hanya menimbulkan lekukan-lekukan di ruang angkasa tapi juga
membuat lubang di dalamnya. Itulah mengapa bintang-bintang runtuh ini
dikenal sebagai lubang hitam. Kenyataan ini mungkin dipaparkan di dalam
ayat tentang bintang-bintang, dan ini adalah satu bahasan penting lain
yang menunjukkan bahwa Al Qur’an adalah firman Allah:
“Demi langit dan Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu) bintang yang cahayanya menembus”, (QS. At Thaariq, 86: 1-3).
Subhanalloh, Allohu akbar
BalasHapuslalu apakah benar ada kemungkinan kehidupan peradaban tingkat 3 yang sangat maju jika kita berhasil melewati black hole? apakah ada ayat Al-Qur'an yang menjelaskan secara detail tentang hal ini?
BalasHapusmenurut saya dimensi 5 itu ada..
BalasHapustrimakasih infonya...
BalasHapussangat menarik dan bermanfaat...
mantap...
Misteri Lubang Hitam
BalasHapus